8 Jenis Makanan yang Dapat Membuat Sindrom Iritasi Usus Anda Semakin Parah

Terkena sebuah kondisi yang disebut dengan sindrom iritasi usus bukanlah hal yang sepele, anda akan senantiasa merasa sakit di parut, kram, dan seringnya pergi ke kamar kecil untuk buang air besar setiap kali selesai makan. Banyak hal yang bisa mendukung faktor anda terkena penyakit yang satu ini, salah satunya stres dan melalui asupan makanan.

Meskipun belumlah terdapat tes dan penelitian secara resmi yang mengkaitkan antara makanan tertentu dan pemicu terjadinya sindrom iritasi usus, tetapi seorang penulis dari Healing Superfoods for Anti-Aging: Stay Younger, Live Longer bernama Karen Ansel, RDN, CDN, menjelaskan bahwa sudah terdapat tes diagnostik yang memberikan beberapa petunjuk tentang jenis makanan apa saja yang dapat menyebabkan anda terkena sindrom iritasi usus, atau malah membuatnya semakin parah jika anda telah menderitanya.
8 Jenis Makanan yang Dapat Membuat Sindrom Iritasi Usus Anda Semakin Parah
Pada dasarnya, asupan makanan memang menjadi pondasi dari segala macam gangguan di dalam tubuh anda, sehingga sangatlah disarankan untuk menghindarinya sementara waktu beberapa jenis makanan di bawah ini ketika anda tengah menderita sindrom iritasi usus agar tidak menjadi tambah parah. Dan berikut adalah daftarnya untuk anda.

Roti, Pasta dan Cereal
Orang-orang yang menderita sindrom iritasi usus cenderung mengalami diare, konstipasi, perut kembung, dan berbagai macam masalah perut lainnya tepat setelah mereka mengkonsumsi gluten, yaitu sejenis protein yang terkandung dalam makanan jenis gandum – sekalipun anda sedang tidak menderita penyakit celiac.

Adapun beberapa makanan yang terbuat dari gandum tersebut meliputi roti, cereal, pasta, kue panggang, dan lain sebagainya. Selain itu, jika orang sehat memiliki intoleransi terhadap gluten dan memaksakan dirinya untuk mengkonsumsi makanan-makanan tersebut, maka beresiko terkena sindrom iritasi usus dan mengembangkannya menjadi lebih parah.

Jadi, jika sindrom iritasi usus anda memang disebabkan oleh sensitivitas terhadap gluten, maka anda pun akan kesulitan mendapatkan asupan serat di saat yang bersamaan. Tetapi untungnya masih terdapat satu jenis makanan gandum atau biji-bijian yang terbebas dari gluten seperti quinoa dan beras liar. Disarankan untuk lebih memilih kedua makanan tersebut sebagai sumber serat anda di pagi hari.

Bawang Merah dan Bawang Putih
Kedua jenis sayuran ini telah terkenal mampu memberikan tambahan rasa dari makanan favorit anda, tetapi sayangnya masih bisa membawa masalah jika dikonsumsi secara berlebihan, terutama terhadap kesehatan perut anda. Alasannya, bawang merah dan bawang putih mengandung sejenis karbohidrat yang sulit untuk dicerna oleh tubuh bernama FODMAP, yaitu singkatan dari fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, and plyols.

Tubuh anda pastinya merasa kesulitan dalam mencerna frukto-oligosakarida yang terdapat dalam bawang merah dan bawang putih tersebut, yang juga dikenal sebagai fruktan. Kemudian, karbohidrat ini akan sampai di usus besar dan difermentasi oleh bakteri di sana. Hasilnya, menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Current Gastroenterology Reports menuliskan bahwa kondisi tersebut akan membuat anda mengalami perut kembung, terdapat gas berlebih di perut, hingga sakit perut.

Makanan Kemasan
Jika anda ingin tetap menjaga kesehatan perut setiap saat – terlebih ketika tengah menderita sindrom iritasi usus – maka anda  harus selalu membaca label nutrisi dari makanan kemasan dengan sangat hati-hati. Banyak dari jenis makanan ini mengandung FODMAP yang berbahaya untuk anda. Jika anda tidak begitu yakin mengenai kandungan dari makanan kemasan tersebut, akan lebih baik jika anda mengkonsumsi makanan rumahan yang lebih ramah terhadap kesehatan tubuh anda secara keseluruhan.

Kopi dan Alkohol
Kopi sangatlah lezat, dan sudah menjadi salah satu jenis minuman berenergi yang paling banyak dikonsumsi di pagi hari oleh banyak orang di seluruh dunia. Tetapi sayangnya, setiap jenis minuman yang mengandung kafein dapat menstimulasi pergerakan di dalam usus anda, sehingga akan membuat anda lebih sering mengalami mulas – terlebih ketika anda tengah menderita sindrom iritasi usus saat itu. Bahkan menurut sebuah laporan penelitian di tahun 2016 sendiri menyebutkan bahwa kopi termasuk ke dalam jenis minuman yang paling banyak membuat orang terkena sindrom iritasi usus.

Sama halnya seperti minuman beralkohol yang juga dapat memberikan efek sama, atau bahkan lebih buruk dari segelas kopi biasa. Menurut sebuah penelitian dari The American Journal of Gastroenterology menemukan bahwa kaum wanita yang menderita sindrom iritasi usus cenderung mengalami gejala infeksi saluran pencernaan seperti mual, sakit perut, dan diare tepat setelah mereka mengkonsumsi minuman beralkohol.

Kacang-kacangan
Kacang (beans), lentil, dan buncis bisa menjadi makanan yang sangat baik untuk jantung sekaligus menjadi sumber dari protein berbasis nabati, tetapi sayangnya mereka masih memiliki kandungan galacto-oligosakarida di dalamnya. Sama halnya seperti fruktan pada umumnya, jenis karbohidrat ini cenderung sulit untuk dicerna dalam perut anda sehingga akan difermentasi oleh bakteri dalam usus besar dan menyebabkan beberapa gejala seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Pemanis
Penyakit sindrom iritasi usus tidak pernah membeda-bedakan jenis pemanis yang anda konsumsi, dimulai dari yang paling alami seperti madu, hingga ke beberapa jenis lainnya seperti sirup jagung, sorbitol, dan xylitol, dimana mereka cenderung dapat membuat sindrom iritasi usus anda menjadi tambah parah. Semua jenis pemanis ini dikemas dengan karbohidrat yang sulit dicerna oleh perut sehingga membuatnya difermentasi oleh bakteri.

Beberapa Jenis Sayuran dan Buah-buahan
Kita sudah sering diberitahu bahwa sayuran dan buah-buahan bisa mendukung kesehatan secara sempurna, tetapi sayangnya terdapat beberapa jenis makanan super sehat ini yang justru memberikan efek sebaliknya jika tidak dikonsumsi di waktu yang tepat.

Beberapa jenis buah-buahan dan sayuran cenderung mengandung kadar oligosakarida, monosakarida, dan polyols yang sangat tinggi, sehingga bisa memperparah sindrom iritasi usus anda. Adapun jenis yang harus anda hindari diantaranya: brokoli, kubis, mangga, semangka, ceri, apel, pear, jamur, dan kembang kol.

Susu, Keju dan Es Krim
Belum cukup sampai disini, terdapat pula makanan lezat lainnya yang harus anda hindari ketika tengah menderita sindrom iritasi usus, diantaranya susu, keju, dan es krim. Hal ini karena mereka dikemas dengan kadar disakarida yang sangat tinggi, dan seringkali dalam bentuk laktosa. Dikarenakan intoleransi terhadap laktosa dan gejala sindrom iritasi usus sangatlah mirip, maka pastikan anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala dari penyakit tersebut datang tepat setelah anda mengkonsumsi ketiga makanan ini.

Pada dasarnya, intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh anda tidak cukup memproduksi cukup enzim yang disebut laktase, yang mana dibutuhkan untuk memecah gula susu tersebut secara efisien. Di saat yang bersamaan, mereka yang menderita sindrom iritasi usus cenderung sensitif terhadap produk susu.

Sayangnya, anda benar-benar membutuhkan jenis makanan ini sebagai sumber dari kalsium dan vitamin D. Maka dari itulah, anda masih bisa mendapatkannya dari sumber makanan lain seperti suplemen atau dari sinar matahari di siang hari. Faktanya, berada di bawah sinar matahari setidaknya 30 menit sudah bisa memberikan asupan vitamin D yang cukup untuk tubuh anda.

No comments:

Post a Comment